Media Propaganda dan Terorisme
Akhir-akhir ini Masyarakat dunia dihadapkan oleh pemberitaan, baik itu surat kabar, media online, televisi dll , tentang ‘Muslim yang membunuh’ ‘Terorisme’ ‘Radikal’ dan semacam-Nya.
Kita tengok beberapa bulan yang lalu, Februari kemarin, kasus Penembakan seorang Muslim terhadap Karyawan Media Charlie Hebdo, media yang membuat karikatur berisi penghinaan atas Nabi. Beberapa media masa memberitakan secara berlebihan mengenai seorang muslim tsb yang melakukan penembakan terhadap karyawan/redaktur dari Charlie Hebdo.
Banyak yang mengecam aksi tindakan muslim tersebut, seolah-olah mereka yang menelah berita tsb mentah-mentah, menganggap bahwa Islam adalah Agama pembunuh, agama Intoleran, Terorisme dll.
Perlu diketahui ! Islam agama yang Damai dan Indah, baik dari segi Aqidah, Akhlak serta Ajarannya diatur sebaik mungkin, dimulai dari bangun tidur, sampai mau tidur, konsep perdagangan, menikah, buang air, bahkan sampai peperangan-pun diatur.
“Muslim itu bagai satu tubuh, jika salah satu organ tubuh merasakan sakit maka organ tubuh yang lain akan merasakan sakit juga”
Perumpamaan seperti itulah yang kami rasakan saat Media Charlie Hebdo meng-Hina Nabi Muhammad, bahkan media tsb berdiri sudah lama, semoga Allah memberikan Hidayah terhadap mereka, Aamiin..
Sebaliknya ketika Negara yang mayoritas penduduk-nya Non-Muslim, Amerika, Inggris, Israel, menyerang kedaulatan negara timur tengah sana, media masa di luaran sana santai seolah-olah tak terjadi peperangan. Bahkan media luaran sana banyak yang memutar balikan isi berita ‘Hamas menyerang Israel’ Lohh, Apa tidak terbalik ?
Apa Itu sebuah cara untuk me-Rating situs berita tsb, mungkin masyarakat bosen kali dengar berita ‘Muslim Palestina ditembaki Tentara Israel’ akhirnya media memutar balikan menjadi ‘Muslim Palestina menyatakan perang terhadap Israel’ agar page views tambah, media laku, peng-iklanan maju, dengan memuat berita terbalik tentang kehidupan muslim disana.
Apa yang dirasakan kita sebagai seorang Muslim, ketika orang non muslim menghina Nabi Muhammad SAW ? Sakit Hatikah ? Tentu sudah pasti sakit hati. Tapi, kita sebagai umat muslim yang senantiasa selalu mencintai NabiMuhammad, akan memilih jalan Damai dan anti Kekerasan. Karena Nabi telah mencontohkannya, ketika ia ber-dakwah, ia rela dilempari kotoran, dihina bahkan diancam tuk dibunuh, tapi ia tetap sabar dan melanjutkan Dakwah-nya, Masyaa Allah.
Mengutip dari majelisrasulullah.org, "lebih sakit mana ?" ketika melihat non-Muslim menghina Nabi Muhammad yang memang dia (non muslim) sangat benci terhadap Islam lalu kita membalasnya dengan cacian, hinaan dan tindakan anarkis lainnya, atau kita yang sebagai seorang muslim umatnya Nabi Muhammad namun belum menegakkan sunnah-nya, mengikuti ajarannya dan menjauhi laranganya ?
Kita perbaiki diri, sebagai Generasi Muslim yang melek akan Internet dan Media Pemberitaan!
Inti dari opini ini adalah meng-kritik media-media besar yang terlalu memojokkan Islam. Balaslah media pemojok Islam dengan prestasi diri, serta kebaikan kita sebagai seorang Muslim, tunjukkan pada mereka yang menghina Islam, bahwa Islam adalah Agama yang Damai Indah, dan Rahmatan Lil Alamin.