Nasi Uduk Menteng dan Pesona Tubuh Wanita



Ibarat Nasi Uduk ! Menarik hati dan sangat disukai, sama halnya wanita. Kalau sekarang dilihat-lihat, warung nasi uduk hampir ditemui di pinggir jalan. Jadii..... Wanita pun sama, hampir ditemui disetiap pinggir jalan. *apalah-apalah

Semakin murah dia, semakin dinikmati banyak orang. Tapi tergantung, dinikmati banyak orang belum tentu terasa nikmat nasi uduknya. Seberapa nikmat nasi uduk itu adalah hal yang relatif, tergantung siapa yang menyicipinya. Tak perlu icip-icip sampai terlalu jauh, dari segi pandanganpun dapat diperhatikan secara rinci 'dimana dijual ? siapa penjual ? higienis ? dan yang paling penting itu BUNGKUSAN -nya' .

Wanita...! Fisiknya itu ibarat nasi yang putih, pikirannya bagaikan bihun, perasaan mereka seperti orek tempe, namun perkataan mereka bagai sambal. Lengkap sudah.!

Dibalik putihnya itu, memiliki cita rasa alami santan dan daun sereh dengan sejuta bawang goreng bertaburan disana ( Tanda lahir kali yah ). Bihun yang pendek ( tidak terlalu panjang ) dan warna coklat yang memiliki makna ingin selalu puas. Dibalik itu semua terdapat sambal yang pedas dan orek tempe yang basah dan cepat hancur. Murah, namun tak berselera jika melihatnya. !

Inget ke point atas, yang penting itu 'BUNGKUSAN -nya', semakin nasi uduk itu memiliki 'Nama' semakin bagus bungkusannya. Tingkat kepantasan seorang wanita, yang ingin dimanusiakan dilihat dari pakaian apa yang mereka gunakan.

Jadilah seperti nasi uduk di pinggiran menteng, terbungkus rapih dan banyak yang ingin membelinya. Harganya mahal, dan penantinya banyak. Bukan mencari mahal nya, namun kualitas yang mereka inginkan.

Secantik apapun wanita, jadilah seperti nasi uduk yang terbungkus rapih. Mau disajikan telanjang ? Apalagi terbuka lebar, dan dilihat oleh orang yang bukan membelinya. ? Rasa nikmat kan terasa setelah kita memiliki, membayar, dan merasakannya.

Jangan sampai dibalik pesona tubuh wanita yang indah, namun nyatanya dinikmat banyak orang ! Khusus yang beli boleh nyicip.!

Pengandaian ngaco atas dua objek dipagi hari ini bersama Mas Arya.
Share on Google Plus

Gwara.Co

Karna status perubahan harus dikritisi dan dicermati. Sosialita Negri Harus Taat Hukum