Mengais Kewajiban Dihari Pahlawan, 10 November



Di Israel, tradisi sekaligus aturan pemerintah yang mengharuskan pengendara berhenti sejenak, untuk mengenang peristiwa besar Holocaust. Sama halnya Indonesia.

Tepatnya semalam ( 9/11), beredar surat edaran POLRI yang berisi mengenai imbauan yang mengharuskan pengendara berhenti ( mematikan mesin) sejenak, pada 10 November. Selama 60 detik, pengendara yang melintas di jalan protokol pada pukul 08:15 WIB, wajib berhenti untuk mengheningkan cipta, sebagai bentuk menghargai jasa para pahlawan.

Imbauan yang berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan surat dari Kementerian Sosial Nomor 96/MS/B/10/2015 tertanggal 9 Oktober 2015, mengenai izin menghentikan kendaraan bermotor dalam rangka hening cipta Hari Pahlawan.

Hal yang dilakukan setiap tahun ini, diharapkan dapat membuat perilaku masyarakat untuk menghargai sosok para pahlawan. Apakah demikian ? Ekspetasi yang diharapkan pihak kepolisian akan imabaun ini, pengendara diam sejenak dan mengheningkan cipta. 

Menghargai jasa pahlawan atau pihak kepolisian, jika kita berhenti sejenak ?
Apa dengan berhenti, anda mengheningkan cipta, atau tergeleng-geleng, 'Hey pak pol! beri aku jalan, mau jemput istri disana' ??? Apa berpikiran demikian ?

Ada misi terselubung sebenarnya dari adanya wajib 'matikan mesin' ini, jika dikulik lebih dalam, akan mendapatkan sesuatu yang tersirat. Bukan hanya mengenang, tapi juga melatih sikap peduli para pengendara, sadar tidak ?

Selain peduli terhadap adanya aturan, pengendara pun turut peduli pada sesama. Berhenti dan merasakan macet bersama, mengheningkan cipta bersama ( entah apa yang dibayangkan, panas dan membosankan) Antusiasme kroco ! Jika hal ini dianggap biasa dan buang-buang waktu saja.

Peduli terhadap pihak kepolisian yang sudah berjibaku mensukseskan hal ini. Bayangkan saja, jika hal ini dilakukan, namun para pengendara masih nyerobot ? Bisa-bisa, bapak berompi hijau itu terkena peringatan dari atasannya.

Ohh tidak ! Jadilah manusia Pancasila yang seutuhnya. Tak perlu berhenti untuk mengenang jasa para pahlawan dan sebaliknya, jangan lah melanggar untuk berusaha mengenang.!

Semuanya berkaitan, penuhi kewajiban maka hak yang akan diperoleh. Tulisan ngawur di akhir subuh,, Selamat Hari Pahlawan ! Merdekaaa !
Share on Google Plus

Gwara.Co

Karna status perubahan harus dikritisi dan dicermati. Sosialita Negri Harus Taat Hukum